LEBAK, - Harga beras di pasaran tradisional Kabupaten Lebak mengalami kenaikan yang signifikan. Meskipun petani senang dengan kenaikan tersebut, namun untuk masyarakat dan penjual beras mengeluhkan, Senin 6 Februari 2023.
Yono, seorang petani di Lebak Selatan (Baksel) mengatakan para petani saat ini senang, karena harga padi yang dijual bernilai tinggi.
Baca juga:
Resign dari IT, Sukses Bertani Hidroponik
|
"Kalau petani untuk saat ini ya senang, karena harga jual gabah naik. Untuk gabah basah saja antara antara Rp 520 ribu - 530 ribu/kwintalnya, sedangkan gabah kering bisa mencapai Rp 600 ribu/kwintal." ujarnya.
Terpisah, bagi masyarakat di Baksel, kenaikan harga beras justru dirasakan berat. Hal ini diungkapkan emak-emak, salah satunya Heriyanti.
"Dasar keadaan lagi susah, biasa beli beras Rp 270 ribu/karung, sekarang naik Rp 300 ribu/karung. Kalau bisa jangan sampai naik lagi, harga segitu saja kami sudah kerepotan, " ungkapnya.
Kepala Bidang Produksi Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar mengatakan saat ini stok pangan menurun akibat adanya keterlambatan musim tanam pada bulan Oktober - November 2022.
Kemungkinan musim panen raya pada bulan Maret-April 2023 dipastikan melimpah dan memenuhi permintaan pasar.
Untuk saat ini, stok gabah minim, sehingga harga gabah kering pungut (GKP) juga mengalami kenaikan hingga Rp 5.000/kilogram dari sebelumnya Rp 4.300/kilogram.
"Kami meyakini meski produksi pangan menurun, namun kebutuhan beras terpenuhi, tetapi harga terjadi kenaikan, " ujar Deni.***